Kamis, 31 Juli 2008

CINTA BATAS WAKTU

CINTA BATAS WAKTU

“ Sekarang kita putus” itulah kata yang diucapkan Cindi kepada Rendi tanpa memberitahu apa sebabnya. Lalu Cindi pulang kerumahnya dan meninggalkan Rendi sendiri yang sedang mempertanyakan apa salahnya sehingga dia diputusin.

Setelah peristiwa itu Cindi pergi ke Jakarta bersama pembantunya tanpa ada seorangpun temannya yang tahu. Di Jakarta Cindi melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 10 Jakarta. Pada waktu pertama dia masuk sekolah, cindi membuat orang-orang terpana melihat kecantikannya, ditengah perjalanan menuju kelas Cindi ditabrak siswa yang bernama Aldi, dan Aldi pun minta maaf “ maaf ya gw gak sengaja tetapi Cindi tidak mau memafkannya dan dia bilang “ enak aja minta maaf, liat ni tubuhku jadi sakit” karena tidak mau dimaafkan Aldi pergi bersama Dodi ke kantin. Aldi pun bete dibuat oleh Cindi, dan Cindi pun bete melihat wajahnya Aldi. Setibanya dikantin Aldi ketemu lagi dengan orang yang membuatnya bete yaitu Cindi dan mereka kembali bertengkar dan hari-hari mereka pun berlangsung dengan pertengkaran.

Suatu hari masuk seorang murid baru yang bernama Rudi, dia adalah teman Cindi waktu kecil. Di sekolah Rudi bertemu dengan Cindi lalu menyapanya “ kamu Cindi kan ?” lalu Cindi berpikir sejenak, karena dia merasa dia pernah kenal orang ini dan dia baru ingat bahwa Rudi adalah temannya waktu kecil lalu dia berkata “ lo Rudi kan, lo sekolah disini juga” lalu Rudi menjawab “ iya, gw baru masuk hari ini “. Sambil berjalan kekelas mereka bercakap-cakap tentang bagaimana keadaan mereka masing-masing dan menanyakan dia tempat tinggal masing-masing. Setibanya di kelas Rudi meletakkan tasnya, lalu Cindi mengajak Rudi pergi kekantin untuk makan dan melanjutkan perbincangan mereka.

Waktu makan di kantin Rudi bertemu dengan Aldi dan Dodi lalu mereka menjadi teman akrab. Lalu mereka membentuk suatu band, tetapi mereka kekurangan orang karena mereka hanya bertiga. Lalu mereka mencari seorang personil lagi yang bermain sebagai basis, setelah itu mereka menemukan seorang teman baru yang bernama Rendi, yang merupakan mantan pacar Cindi. Lalu mereka membentuk band yang bernama The Pancer, pemainnya antara lain Aldi sebagai vokalis, Dodi teman Aldi yang plin-plan sebagai drummer, Rudi sebagai gitaris dan Rendi sebagai basis. Lalu mereka berencana untuk latihan di suatu tempat. Dan ingin untuk mementaskan bandnya.

Di sekolah Rendi yang baru, dia bertemu dengan mantan pacarnya, lalu Rendi memanggilnya tetapi Cindi melarikan diri, dan Rendipun semakin benci kepada Cindi, Aldi yang pernah sakit hati karena sifat si Cindi berdua dengan Rendi membuat rencana untuk mengerjakan Cindi. Suatu hari Rendi mengerjai Cindi tanpa sepengetahuan Aldi, Rendi meletakkan tas Cindi di atas atap sekolah, dan Cindipun kehilangan tasnya, lalu dia melihat tasnya di atas atap sekolah dan mengambilnya sendiri, tanpa sengaja Aldi melihat kejadian itu lalu dia membantu Cindi mengambil tasnya, lalu mereka berdua berhasil mengambil tas itu. Setelah kejadian itu timbul benih-benih cinta mereka berdua, tetapi perasaan yang timbul itu membuat grup band Aldi menjadi berantakan, dan ketika Aldi membawa Cindi ke studio band untuk melihat mereka latihan tetapi Rendi tidak semangat untuk bermain band kali ini, lalu dia pergi tanpa alasan yang tak jelas. Cindi pun merasa bersalah dan Rendi berpikir bahwa Cindi telah merasuki pikiran Aldi sehingga band mereka menjadi berantakan. Cinta Aldi dan Cindi terus bersemi dan perasaan benci dan marahnya Rendi semakin meningkat pula.

Ketika pulang sekolah Cindi tergesa-gesa pulang kerumah tanpa sengaja obatnya jatuh dan ditemukan oleh Aldi. Setibanya dirumah Cindi mencari obatnya tetapi tidak ada dan dia pun bertanya kepada pembantunya “ bi liat obatku?” dan pembantunya bilang “ bibi gak liat non”. Dan Cindi pun terus mencari obat itu. Keesokan harinya, sepulang sekolah Cindi pergi ketempat dokter dia berobat dan dokter itu bilang bahwa “ umur Cindi tinggal beberapa hari lagi, dan Cindi tabah mendengar kabar itu.

Aldi membawa obat itu pulang dan berpikir untuk apa obat ini?, dan dia hendak memberikannya kepada Cindi lagi, tetapi perasaannya tidak enak lalu dia menanyakan obat itu kepada kakaknya yang bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit. Dan kakaknya bilang bahwa obat itu untuk sakit kangker, mendengar pernyataan kakaknya itu dia menjadi terkejut. Suatu hari Aldi membawa Cindi kerumahnya untuk diperkenalkan kepada kakaknya, dan kakak Aldi bilang” Cantik juga pacar lo”, tiba-tiba Aldi menanyakan sesuatu kepada Cindi,” mengapa kamu tidak pernah kasih tahu tentang penyakit kamu kepadaku?’ lalu Cindi berkata “ ternyata kamu sudah mengetahuinya” dan dia pun berlari untuk pulang, Aldi terkejut melihat itu, dan kakaknya menyuruh Aldi untuk mengejar Cindi kalau dia memang cinta kepada Cindi. Aldi pun langsung mengejar Cindi, setibanya di tepi jalan kepala Cindi sakit dan dia pun pingsan tetapi Aldi yang melihat peristiwa itu langsung mengejar Cindi dan menangkapnya dan dibawa kerumah sakit.

Ketika mengantarkan Cindi kerumah sakit, dokter yang merawat Cindi bilang bahwa umur Cindi tidak lama lagi, mendengar kabar itu Aldipun semakin terkejut. Dan dia pun merawat Cindi dan mendukungnya untuk tetap hidup. Setibanya di sekolah dia tidak menceritakan itu pada temannya karena Cindi berpesan agar tidak menceritakan penyakitnya pada siapa pun karena dia tidak mau dikasihi. Sewaktu mereka latihan band Aldi selalu terlambat datang atau tergesa-gesa untuk pergi, dan teman-temannyapun sudah muak untuk latihan lagi. Dan Rendi pun akhirnya keluar, dan berprasangka bahwa Aldi lebih mementingkan Cindi daripada bandnya. Rudi pun mencari tahu mengapa Aldi selalu terlambat atau tergesa-gesa waktu main band, dan dia mengikuti kemana Aldi pergi dan Akhirnya dia melihat Aldi masuk kerumah sakit dan terus mengikutinya dan akhirnya Rudi tahu bahwa Cindi sakit lalu dia bertemu dengan Aldi dan bertanya “ mengapa kamu tidak pernah menceritakan bahwa Cindi sakit?” dan Aldi pun minta maaf karena Cindi berpesan agar tidak menceritakan penyakitnya kepada orang lain, mendengar cerita Aldi, Rudi pun menjadi maklum kenapa dia selalu terlambat waktu latihan.

Merekapun berencana untuk latihan lagi karena pementasan mereka tinggal satu minggu lagi. Lalu mereka mereka membuat sebuah lagu untuk mereka nyanyikan waktu pementasan, dan Dodi pun memberikan sebuah lagu kepada Aldi, tetapi latihan mereka jadi berantakan karena Rendi tidak mau lagi latihan. Suatu ketika Administrasi rumah sakit memberikan surat yang isinya pembayaran rumah sakit. Aldipun merekam lagu yang diciptakan Dodi kepada Deni teman Cindi, tetapi waktu Aldi meminta bayaran lagu itu Deni tidak pernah mengasihkan bayarannya dan Aldi pun bertengkar dengan Deni. Karena tidak mendapat uang pembayaran itu Aldi meminjam uang kepada kakaknya, dan membayar uang perawatan Cindi, dan akhirnya Cindi sembuh dan kembali kesekolah.

Cindi pun mengetahui apa yang telah terjadi dengan bandnya Aldi, lalu dia menemui Rendi dan dia menceritakan apa yang telah terjadi selama ini dan dia menceritakan bahwa Aldi merawatnya tiap hari tanpa mementingkan dirinya sendiri dan dia menceritakan bahwa dia mempunyai penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapan saja, oleh sebab itu dia memberi batas waktu dalam pacaran supaya seseorang tidak terlalu mencintainya, mendengar cerita itu Rendi kembali setuju untuk bergabung lagi dengan grup band Aldi. Dan mereka pun kembali membuat berencana latihan band, tetapi ketika berangkat latihan perut Aldi tiba-tiba sakit dan dia pingsan, Rudi melihat Aldi pingsan lalu dia mencari Cindi tetapi tidak ketemu, lalu Aldi dibawa ke rumah sakit dan kakaknya bilang bahwa Penyakit kanker aldi bertambah parah, dan kali ini Cindi merawat Aldi tiap hari dan memberinya semangat. Suatu hari Cindi membawa gitar untuk menghibur Aldi dan temannya pun membawa alat-alat band untuk latihan bersama. Dan mereka latihan ditaman rumah sakit dan banyak orang yang menyaksikannya. Aldi pun bertambah semangat unutk cepat sembuh, dan teman-teman merekapun semangat untuk latihan sambil direkam dan rekamannya dilihatkan kepada Aldi bahwa temannya sangat semangat dalam latihan. Akhirnya Aldi sembuh, dan kembali sekolah. Di sekolah dia bertemu dengan Deni dan meminta kasetnya untuk dikembalikan dan teman-temannya melihat Aldi bertengkar dan langsung membantu Aldi dan akhirnya kaset itu didapatkan kembali.

Hari-hari yang ditunggu pun akhirnya tiba juga, pementasan mereka pun berjalan dengan lancar dan pementasan mereka disiarkan ditelevisi dan radio dan merekapun juga diliput oleh wartawan. Dan akhirnya cinta Aldi dan Cindi pun berjalan dengan lancar tanpa ada pertengkaran. Dan teman-temannya mendapatkan pasangan pula.





"Ilfajri Jamrul"

SELAMAT MENIKMATI

Tidak ada komentar: