Urang lah panek maangkek tiang bendera,nyo malah “basigayuik”…..
Hehehe,tak baraka
Akhir nya brdiri juga….
Pbb garuda mmg d best……hehehe
DEFINISI
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel
Mekanisme terjadinya luka :
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)
Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :
1. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka, dibagi menjadi :
Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
Menurut waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :
1. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
2. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Tubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan “proses peradangan”, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama: bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), Nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase :
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan juga mengeluarkan “substansi vasokonstriksi” yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve endding), local reflex action dan adanya substansi vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin). Histamin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis.
Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan : eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-4.
2. Fase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans) yang berperan dalam membangun (rekontruksi) jaringan baru. Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matrix) dan dengan dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan “granulasi”.
Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth faktor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
1. Usia
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan
2. Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
3. Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
4. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
5. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan
· Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera
· Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
· Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.
NURSING MANAGEMENT
Dressing/Pembalutan
Tujuan :
1. memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
2. absorbsi drainase
3. menekan dan imobilisasi luka
4. mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5. mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien
ALAT DAN BAHAN BALUTAN UNTUK LUKA
Bahan untuk Membersihkan Luka
· Alkohol 70%
· Aqueous and tincture of chlorhexidine gluconate (Hibitane)
· Aqueous and tincture of benzalkonium chloride (Zephiran Cloride)
· Hydrogen Peroxide
· Natrium Cloride 0.9%
Bahan untuk Menutup Luka
· Verband dengan berbagai ukuran
Bahan untuk mempertahankan balutan
· Adhesive tapes
· Bandages and binders
KOMPLIKASI DARI LUKA
a. Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.
b. Infeksi (Wounds Sepsis)
Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
· Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan
· Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
· Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.
c. Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence adalah rusaknya luka bedah
Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka
d. Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.
CINTA BATAS WAKTU
“ Sekarang kita putus” itulah kata yang diucapkan Cindi kepada Rendi tanpa memberitahu apa sebabnya. Lalu Cindi pulang kerumahnya dan meninggalkan Rendi sendiri yang sedang mempertanyakan apa salahnya sehingga dia diputusin.
Setelah peristiwa itu Cindi pergi ke
Suatu hari masuk seorang murid baru yang bernama Rudi, dia adalah teman Cindi waktu kecil. Di sekolah Rudi bertemu dengan Cindi lalu menyapanya “ kamu Cindi
Waktu makan di kantin Rudi bertemu dengan Aldi dan Dodi lalu mereka menjadi teman akrab. Lalu mereka membentuk suatu band, tetapi mereka kekurangan orang karena mereka hanya bertiga. Lalu mereka mencari seorang personil lagi yang bermain sebagai basis, setelah itu mereka menemukan seorang teman baru yang bernama Rendi, yang merupakan mantan pacar Cindi. Lalu mereka membentuk band yang bernama The Pancer, pemainnya antara lain Aldi sebagai vokalis, Dodi teman Aldi yang plin-plan sebagai drummer, Rudi sebagai gitaris dan Rendi sebagai basis. Lalu mereka berencana untuk latihan di suatu tempat. Dan ingin untuk mementaskan bandnya.
Di sekolah Rendi yang baru, dia bertemu dengan mantan pacarnya, lalu Rendi memanggilnya tetapi Cindi melarikan diri, dan Rendipun semakin benci kepada Cindi, Aldi yang pernah sakit hati karena sifat si Cindi berdua dengan Rendi membuat rencana untuk mengerjakan Cindi. Suatu hari Rendi mengerjai Cindi tanpa sepengetahuan Aldi, Rendi meletakkan tas Cindi di atas atap sekolah, dan Cindipun kehilangan tasnya, lalu dia melihat tasnya di atas atap sekolah dan mengambilnya sendiri, tanpa sengaja Aldi melihat kejadian itu lalu dia membantu Cindi mengambil tasnya, lalu mereka berdua berhasil mengambil tas itu. Setelah kejadian itu timbul benih-benih cinta mereka berdua, tetapi perasaan yang timbul itu membuat grup band Aldi menjadi berantakan, dan ketika Aldi membawa Cindi ke studio band untuk melihat mereka latihan tetapi Rendi tidak semangat untuk bermain band kali ini, lalu dia pergi tanpa alasan yang tak jelas. Cindi pun merasa bersalah dan Rendi berpikir bahwa Cindi telah merasuki pikiran Aldi sehingga band mereka menjadi berantakan. Cinta Aldi dan Cindi terus bersemi dan perasaan benci dan marahnya Rendi semakin meningkat pula.
Ketika pulang sekolah Cindi tergesa-gesa pulang kerumah tanpa sengaja obatnya jatuh dan ditemukan oleh Aldi. Setibanya dirumah Cindi mencari obatnya tetapi tidak ada dan dia pun bertanya kepada pembantunya “ bi liat obatku?” dan pembantunya bilang “ bibi gak liat non”. Dan Cindi pun terus mencari obat itu. Keesokan harinya, sepulang sekolah Cindi pergi ketempat dokter dia berobat dan dokter itu bilang bahwa “ umur Cindi tinggal beberapa hari lagi, dan Cindi tabah mendengar kabar itu.
Aldi membawa obat itu pulang dan berpikir untuk apa obat ini?, dan dia hendak memberikannya kepada Cindi lagi, tetapi perasaannya tidak enak lalu dia menanyakan obat itu kepada kakaknya yang bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit. Dan kakaknya bilang bahwa obat itu untuk sakit kangker, mendengar pernyataan kakaknya itu dia menjadi terkejut. Suatu hari Aldi membawa Cindi kerumahnya untuk diperkenalkan kepada kakaknya, dan kakak Aldi bilang” Cantik juga pacar lo”, tiba-tiba Aldi menanyakan sesuatu kepada Cindi,” mengapa kamu tidak pernah kasih tahu tentang penyakit kamu kepadaku?’ lalu Cindi berkata “ ternyata kamu sudah mengetahuinya” dan dia pun berlari untuk pulang, Aldi terkejut melihat itu, dan kakaknya menyuruh Aldi untuk mengejar Cindi kalau dia memang cinta kepada Cindi. Aldi pun langsung mengejar Cindi, setibanya di tepi jalan kepala Cindi sakit dan dia pun pingsan tetapi Aldi yang melihat peristiwa itu langsung mengejar Cindi dan menangkapnya dan dibawa kerumah sakit.
Ketika mengantarkan Cindi kerumah sakit, dokter yang merawat Cindi bilang bahwa umur Cindi tidak lama lagi, mendengar kabar itu Aldipun semakin terkejut. Dan dia pun merawat Cindi dan mendukungnya untuk tetap hidup. Setibanya di sekolah dia tidak menceritakan itu pada temannya karena Cindi berpesan agar tidak menceritakan penyakitnya pada siapa pun karena dia tidak mau dikasihi. Sewaktu mereka latihan band Aldi selalu terlambat datang atau tergesa-gesa untuk pergi, dan teman-temannyapun sudah muak untuk latihan lagi. Dan Rendi pun akhirnya keluar, dan berprasangka bahwa Aldi lebih mementingkan Cindi daripada bandnya. Rudi pun mencari tahu mengapa Aldi selalu terlambat atau tergesa-gesa waktu main band, dan dia mengikuti kemana Aldi pergi dan Akhirnya dia melihat Aldi masuk kerumah sakit dan terus mengikutinya dan akhirnya Rudi tahu bahwa Cindi sakit lalu dia bertemu dengan Aldi dan bertanya “ mengapa kamu tidak pernah menceritakan bahwa Cindi sakit?” dan Aldi pun minta maaf karena Cindi berpesan agar tidak menceritakan penyakitnya kepada orang lain, mendengar cerita Aldi, Rudi pun menjadi maklum kenapa dia selalu terlambat waktu latihan.
Merekapun berencana untuk latihan lagi karena pementasan mereka tinggal satu minggu lagi. Lalu mereka mereka membuat sebuah lagu untuk mereka nyanyikan waktu pementasan, dan Dodi pun memberikan sebuah lagu kepada Aldi, tetapi latihan mereka jadi berantakan karena Rendi tidak mau lagi latihan. Suatu ketika Administrasi rumah sakit memberikan
Cindi pun mengetahui apa yang telah terjadi dengan bandnya Aldi, lalu dia menemui Rendi dan dia menceritakan apa yang telah terjadi selama ini dan dia menceritakan bahwa Aldi merawatnya tiap hari tanpa mementingkan dirinya sendiri dan dia menceritakan bahwa dia mempunyai penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapan saja, oleh sebab itu dia memberi batas waktu dalam pacaran supaya seseorang tidak terlalu mencintainya, mendengar cerita itu Rendi kembali setuju untuk bergabung lagi dengan grup band Aldi. Dan mereka pun kembali membuat berencana latihan band, tetapi ketika berangkat latihan perut Aldi tiba-tiba sakit dan dia pingsan, Rudi melihat Aldi pingsan lalu dia mencari Cindi tetapi tidak ketemu, lalu Aldi dibawa ke rumah sakit dan kakaknya bilang bahwa Penyakit kanker aldi bertambah parah, dan kali ini Cindi merawat Aldi tiap hari dan memberinya semangat. Suatu hari Cindi membawa gitar untuk menghibur Aldi dan temannya pun membawa alat-alat band untuk latihan bersama. Dan mereka latihan ditaman rumah sakit dan banyak orang yang menyaksikannya. Aldi pun bertambah semangat unutk cepat sembuh, dan teman-teman merekapun semangat untuk latihan sambil direkam dan rekamannya dilihatkan kepada Aldi bahwa temannya sangat semangat dalam latihan. Akhirnya Aldi sembuh, dan kembali sekolah. Di sekolah dia bertemu dengan Deni dan meminta kasetnya untuk dikembalikan dan teman-temannya melihat Aldi bertengkar dan langsung membantu Aldi dan akhirnya kaset itu didapatkan kembali.
Hari-hari yang ditunggu pun akhirnya tiba juga, pementasan mereka pun berjalan dengan lancar dan pementasan mereka disiarkan ditelevisi dan radio dan merekapun juga diliput oleh wartawan. Dan akhirnya cinta Aldi dan Cindi pun berjalan dengan lancar tanpa ada pertengkaran. Dan teman-temannya mendapatkan pasangan pula.
"Ilfajri Jamrul"